Berbagai persoalan yang muncul dan berkembang
dari kehidupan bangsa ini dapat dilihat dari beberapa aspek yang mendukung
serta mempengaruhinya, baik yang berasal dari dalam diri bangsa Indonesia
maupun faktor eksternal melalui sistem ekonomi, budaya maupun ideologi.
Rekaman jejak sejarah yang dapat kita tangkap selama Indonesia berdiri adalah
adanya berbagai peristiwa yang mencoba mengubah tatanan serta rongrongan
kedaulatan bangsa ini. Mulai dari pemberontakan oleh kelompok
separatis maupun hasrat imperialism yang ingin menduduki kembali dari
kemerdekaaan yang telah kita capai.
Landasan serta tatanan yang telah
digariskan founding fathers kita dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan
sejahtera, seakan hanya menjadi slogan yang dijunjung tinggi tanpa makna dan
hidup dalam kehidupan berbangsa. Sehingga sering kali bangsa ini hanya
menjadi pengekor dari kemajuan bangsa lain kerena telah lupa dengan
keberadaanya sebagai bangsa yang berkarakter Pancasilai.
Dan lebih parahnya
ketika hal itu telah hilang dari setiap pandangan manusia Indonesia.
Akhirnya akan terjadi, munculnya sikap dan karakter
dari bangsa ini yang hanya mementingkan egois serta materialis dengan
mengatasnamakan kepentingan bangsa. Inilah persoalan mendasar dari banga ini,
dengan mulai tercerabutnya akar-akar kebangsaan kita.
Dasar negara pancasila adalah sebuah rumusan
yang sangat ideal bagi bangsa Indonesia berpijak atas plurarisme dan
historisitas sebagai landasan berkebangsaan. Bagaimana tidak? karena dalam
setiap pasal terkandung makna mendalam yang diambil dan digali dari
nilai-nilai serta pengalaman sejarah bangsa Indonesia. Rumusan itu tidak hanya
menjadi sekedar dokumen mati yang tidak bermakna, tetapi akan menjadi
hidup ketika generasi bangsa ini mampu membaca kembali dengan pemikiran yang
segar dalam konteks kekinian. Sayangnya hal tersebut sudah menjadi langka,
bahkan telah terjadi goyangan yang cukup massif oleh kelompok- kelompok yang
mengatasnamakan agama maupun golongan. Inilah yang menjadi kerisauan bangsa
dalam mewujudkan cita- cita kemerdekaan.Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa masa
depan Bangsa Indonesia ini ada di tangan pemuda. Sejarah bangsa ini selalu
diwarnai oleh pemuda sebagai komponen utama.
Pemuda memiliki semangat tinggi
untuk melakukan perubahan. Energi positif itu terpancar ketika mereka melihat
suatu kejanggalan pada bumi pertiwi. Pola pikir dan daya analisis yang
tinggi terhadap masalah bangsa membuat mereka merasa terpanggil untuk melakukan
percepatan perbaikan tanah air menuju ke arah yang lebih baik. Jika kita
menyusuri sejarah bangsa ini, kita akan bertemu generasi 1900-an yang mempelopori
kebangkitan nasional dengan terbentuknya Boedi Oetomo sebagai organisasi yang boleh dikatakan
sebagai titik awal terbentuknya organisasi yang bersifat nasional.
Dilanjutkan dengan perjuangan generasi 1928 yang berhasil mempelopori persatuan
nasional melalui Sumpah Pemuda kemudian, kita akan bertemu dengan generasi 1945
yang mempelopori perjuangan kemerdekaan dan generasi 1966 yang berhasil
mengakhiri rezim Orde Lama.
Semua angkatan itu silih berganti sampai datang
angkatan 1998 yang mampu menumbangkan rezim Orde Baru yang kemudian menjadi era Reformasi Rangkaian sejarah ini membuktikan bahwa peran
pemuda sangat dinantikan untuk percepatan perbaikan bangsa. Mereka bersatu
dengan meluruskan akhlak dan niat untuk menuju perbaikan Indonesia. Mereka
bergerak di bawah kepemimpinan yang jelas dan terarah. Mereka bersatu padu
seperti seikat sapu lidi yang mampu membersihkan sampah – sampah
yang berserakan. Indonesia membutuhkan peran kita saat ini. Sebagai
mahasiswa misalnya, menjadi profesional di bidang kita adalah
salah satu cara yang paling efektif.
Berkumpul bersama dengan pemuda lain
yang memiliki visi searah lalu kita membentuk sebuah gerakan nonanarkis yang
tersusun secara rapi. Kemudian berusaha menuju ke sektor-sektor penting yang
menjadi pusat pengambil keputusan atau sektor yang menguasai hajat hidup bangsa
ini. Kita bergerak bersama dengan tujuan untuk memperbaiki bangsa ini. Kita
bergerak dibawah arahan yang jelas. Karena itu kita butuh pemimpin yang mampu
menjalankan fungsi pembangkit kekompakan agar pergerakan kita tidak
mengalami perpecahan intern.
Selain itu,kita butuh integritas akhlak dan
kepribadian. Pendewasaan pikiran, peningkatan daya analisis, dan kemampuan
untuk bekerja dalam tim dapat kita peroleh. Semakin strategis jabatan dalam
organisasi maka semakin banyak hal yang dapat diperoleh untuk pengembangan diri
dan wawasan. Keterpaduan gerak pemuda dalam bingkai kesadaran kebangsaan dan
kenegaraan menjadi prasyarat utama untuk menegakan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Semua elemen pemuda dengan varian yang menyokongnya adalah modal
kekuatan besar serta dapat membentuk jaringan yang kuat dan mampu mempertahankan keutuhan NKRI dan Ideologi negara sebagai rasa cinta kepada tanah air Indonesia untuk lebih di perhitungkan dimata dunia internasional.